Jakarta -Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) membuka perdagangan akhir pekan ini di 'jalur merah'. Semaraknya bursa pasca pengumuman bank sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve/The Fed ternyata tidak bertahan lama.
Pada Jumat (20/3/2015), IHSG dibuka di posisi 5.433,15. Turun 20,7 poin atau 0,38%. Indeks LQ45 juga melemah 5,23 poin (0,55%) menjadi 944,5.
Sedangkan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS kala pembukaan pasar tercatat Rp 13.065/US$. Melemah dibandingkan penutupan kemarin yaitu Rp 13.040/US$.
Hari ini, pelaku pasar sepertinya kembali menahan diri pasca Janet Yellen, Gubernur The Fed, kemarin mengumumkan kenaikan suku bunga belum dilakukan. Investor pun kembali ke posisi siaga, harap-harap cemas dan berhitung kapan suku bunga di Negeri Paman Sam akan dinaikkan.
Wall Street yang sempat semarak pun berakhir mixed. Indeks Dow Jones turun 117,16 (0,65%) ke posisi 17.959,03, Indeks S&P 500 turun 10,23 poin (0,49%) menjadi 2.089,27, sementara Indeks Nasdaq masih mampu naik tpis 9,55 poin (0,19%) ke posisi 4.992,38.
Fenomena ini 'menular' ke bursa regional. Pergerakan pasar terlihat cenderung hati-hati, penguatan dan pelemahan yang terjadi masih dalam rentang yang tipis.
Berikut perkembangan sejumlah bursa saham Asia:
Nikkei 225 turun 31,52 poin (0,16%) menjadi 19.445,04.
Hang Seng naik 16,24 poin (0,07%) ke posisi 24.485,13.
KOSPI melemah 4,91 poin (0,24%) menjadi 2.032,98.
Straits Times menguat 0,71 poin (0,02%) ke 3.386,87.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar